Selasa, 10 Februari 2015

Nasab dan Keluarga Rasulullah



بسم الله الر حمن الر حيم
لقد جأء كم رسول من أنفسكم عزىز عليه ما عنتم حريص علىكم بالمؤمنين رءوف ر حيم
SESUNGGUHNYA TELAH DATANG KEPADAMU SEORANG RASUL DARI KAUMMU SENDIRI, BERAT TERASA OLEHNYA PENDERITAANMU, SANGAT MENGINGINKAN (KEIMANAN DAN KESELAMATAN) BAGIMU, AMAT BELAS KASIH LAGI PENYAYANG TERHADAP ORANG-ORANG MUKMIN  (AT-TAUBAH:128-129)

A. Nasab Nabi

Sebelum kita membahas tentang kelahiran Nabi pada tahun gajah, terutama kita harus mengetahui nasab-basab Nabi Muhammad S.A.W. ada tiga bagian tentang nasab Nabi Shallahu Alaihi wa Salam;

1.     Bagian yang disepakati oleh pakar biografi dan nasab, yaitu sampai Adnan.
2.     Bagian yang mereka perselisihkan, yaitu antara nasab yang tidak diketahui secara pasti dan nasab yang harus dibicarakan, tepatnya Adnan ke atas hingga Ibrahim As.
3.     Bagian yang sama sekali tidak diragukan bahwa di dalamnya ada hal-hal yang tidak benar, yaitu ibrahim ke atas hingga Adam AS.

Bagian pertama: Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul Muthalib (yang namanya Syaibah) bin Hasyim (yang namanya Amru) bin Abdu Manaf (yang namanya al-mughirah) bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ayy bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhor bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrika bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.

bagian kedua: Adnan bin udad bin Humaisa‘ bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin ‘Awwam bin Nashid bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi bin Ayd bin ‘Abqar bin ‘Ubayd bin Ad-Da‘a bin Hamdan bin Sanbir bin Yathrabi bin Yahzin bin Yalhan bin Arami bin Ayd bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin Aiham bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin ‘Awda bin Aram bin Qaidar bin Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim

bagian ketiga: Ibrahim dan seterusnya, yaitu bin Trih (yang namanya Azar) bin Nahur, bin Saru’ atau Sarugh, bin Ra’u, bin falakh, bin aibar, bin Syalakh, bin Arfaksyad, bin Sam, bin Nuh Alaihis-salam, bin Lamk, bin Matausyalakh, bin Akhnukh atau Idris Alaihis-salam, bin Yard, bin Mahla’il, bin Qainan, bin yanisya, bin Syaits, bin Adam Alaihis-salam.

B. Keluarga Nabi Muhammad Shallahu Alaihi wa Salam.

Keluarga Nabi Muhammad Shallahu Alaihi wa Salam dikenal dengan sebutan keluarga Hasyimiyah, yang dinisbatkan kepada kakek nya, Hasim bin Abdul Manaf. Oleh karena itu ada baiknya jika menyebutkan sekilas tentang keadaan hasyim dari keturunan sesudahnya.


1.     Hasyim.

Hasyim adalah orang yang memegang urusan air minum dan makanan dari bani Abdu Manaf untuk jamaah haji, tepatnya tatkala Bani Abdu manaf mengikat perjanjian dengan Bani Abdi-Dar dalam masalah pembagian kedudukan di antara mereka. Hasyim adalah orang terpandang dan kaya raya, nama aslinya adalah Amru. dia dipanggil Hasyim karena dialah orang pertama yang meremukkan roti dan dicampur dengan kuah untuk para jamaah Haji. dia juga menjadi orang pertama yang membuka jalur perdagangan dua kali dalam setahun yaitu pada musim dingin dan pada musim kemarau. Dianatara momen kehidupannya dia pernah pergi ke shyam untuk berdagang. Setiba di Madinah dia menikah dengan seorang perempuan dari bani Adi bin An-Najjar bernama Salma dan menetap di sana bersama istinya. Kemudian dia melanjutkan perjalanannya ke Syam, sementara istrinya masih bersama keluarganya, yang saat itu sedang mengandung anaknya Abdul-Mutholib. Namun Abdul-Mutholib meninggal dunai setelah menginjakkan kaki di Palestina. Sedangkan Istrinya melahirkan Abdul-Mutholib pada tahun 497M dengan nama Syaibah, karena ada rambut putih(uban) di kepalanya. Hasyim mempunyai empat orang putra; Asad, Abu Shaifi, Nadhalah dan Abdul Mutholib. dia juga mempunya lima orang putri; Asy-Syifa’, Khalidah, Dha’ifah, Ruqoyyah, dan Jannah.



2.     Abdul Mutholib.

seperti yang sudah kita singgung bahwa yang mengurus atau yang bertanggung jawab atas air dan makanan jemaah haji sepeninggal Hasyim adalah Abdul Mutholib. Abdul Mutholib terkenal dan terpandang. dia dijuluki Al-Fayyadh (sang dermawan). karena dia memang dermawan. di antara peristiwa penting yang terjadi di Baitul-Haram semasa Abdul-Mutolib adalah penggalian ZamZam dan peristiwa Pasukan Gajah. peristiwa Pasukan Gajah akan kita bahas nanti, sedangkan ringkasan Cerita tentang peristiwa penggalian sumur ZamZam adalah bermula dari mimpi yang dialami Abdul Mutolib. dia bermimpi diperintah untuk mencari sumber air ZamZam dan Abdul Mutholib menemukanya. dia menggali sumur ZamZam dan menemukan barang-barang berharga yang di pendam oleh kaum jurhum tatkala sedang berkuasa. barang-barang itu berupa baju perang dan beberapa pedang dan pangkal pelana yang semuanya terbuat dari emas. kemudian pedang itu di jadikan pintuk ka’bah dan memasang dua buang pangkal pelana di pintu itu. Abdul Mutholib mempunyai sepuluh anak laki-laki: Al-Harits, Az-Zubair, Abu Thalib, Abdullah, Hamzah. Abu Lahb, Al-Ghaidaq, Al-Muqawwim, Shaffar, Al-Abbas. Ada yang berpendapat anaknya sebelas ditambah Qotsam. ada juga yang berpendapat, anaknya ada tig belas dengan menambahkan Abdul-Ka’bah dan Hajla. ada yang berpendapat Abdul Ka’bah adalah Al Muqqowim sedangkan hajlah adalah Al-Qoidaq.

3.     Abdullah.

dia adalah ayah Rosul Shallallahu alaihi wa salam. Ibunya adalah Fathimah binti Amr bin A’idz bin Imran bin Makhzum bin Yaqzhah bin Murrah. Abdullah adalah anak Abdul Mutholib yang paling bagus dan yang paling dicintainya namun Abdullah lah yang terkana undian untuk disembelih dan dikorbankan sesuai dengan nadzar Abdul-Mutholib. Ringkasnya, ketika anak-anaknya sudah berjumlah sepuluh orang dan mengetahui bahwa dia tidak lagi punya anak maka dia akan mengorbankan salah satu anaknya untuk disembelih. nadzar itu diumumkan ke pada anak-anak Abdul Mutholib kemudian semua nama-nama Abdul Mutholib itu ditulis di ujung anak panah lalu di kocok dan ternyata hasil undian jatuh kenama Abdullah. Abdul Mutholibpun kemudian membawa Abdullah ke Ka’bah sambil memegang parang. Namun, orang-orang Quraisy mencegahnya, terutama paman-paman dari pihak ibu dari bani Makhzum dan saudaranya, Abu tholib.“kalau begitu, apa yang harus dilakukan sehubungan dengan nadzarku ini?” Tanya Abdul-Mutholib Kebingungan. Mereka mengusulkan untuk menemui seorang dukun wanita. Setelah sampai ke dukun perempuan itu dia diperintahkan untuk mengundi Abdullah dengan 10 ekor unta. Jika yang keluar nama Abdullah maka harus ditambah dengan 10 ekor unta lagi tapi jika yang keluar 10 ekor unta maka sepuluh ekor unta itu yang harus disembelih. kemudian dia mengundi nama Abdullah dan 10 ekor unta ternyata yang pertama keluar adalah nama Abdullah lalu Abdul Mutholib mengundi-nya lagi namun masih saja nama Abdullah yang keluar dan itu terus-terusan sampai jumlah unta mencapai 100 ekor baru. baru setelah itu nama onta itu yang keluar. kemudian di sembelihlah unta-onta itu dan dagingnya dibiarkan tergeletak, tidak boleh ada yang memakannya baik itu manusia maupun hewan. tebusan bagi pembunuhan dalam kalangan quraisy adalah 10 ekor unta namun setelah kejadian itu maka tebusan menjadi 100 ekor unta, yang juga diakui islam. Diriwayatkan dari Rosul Shallallahu alaihi wa salam bahwa dia berkata “Aku adalah anak dua orang yang disembelih”  Maksudnya adalah Isma’il dan Abdullah. Abdul Mutholib menikahka anaknya, Abdullah, dengan seorang wanita dari yaitu Aminah binti Wahb bin Abdi Manaf bin Zuhroh Bin kilab, yang saat itu Aminah dianggap wanita yang paling terpandang di kalangan Quraisy. Abdullah hidup bersama Istrinya di makah. lalu Abdul Mutholib menyuruhnya pergi ke madinah untuk mengurus. Namun, dia meninggal di sana. ada yang berpendapat, Abdullah pergi ke syam untuk berdagang lalu singgah di madinah dan terserang penyakit kemudian meninggal sebelum kelahiran  Rosul Shallallahu alaihi wa salam. begitulah pendapat mayoritas pakar sejarah.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar