MASA MUDA RASULULLAH SAW (Di Bawah Asuhan Kakek & Wafatnya Aminah)
Di Bawah Asuhan Kakek
Sejak saat itu, Abdul Muthalib bertindak sebagai
pengasuh cucunya itu. Dia memelihara Muhammad dengan sungguh-sungguh dan
mencurahkan segala kasih sayangnya.
Abdul Muthalib adalah pemimpin suku Quraisy
dan seluruh Mekah. Untuk dia, diletakkan hamparan khusus tempatnya duduk di
bawah naungan ka’bah. Anak-anak beliau, paman-paman Muhammad, tidak berani
duduk di tempat itu.
Mereka duduk di sekeliling hamparan itu sebagai
penghormatan kepada ayah mereka.
Suatu saat Muhammad kecil yang montok itududuk
di atas hamparan tersebut. Serentak paman-paman beliau langsung memegang dan
menahan Muhammad agar tidak duduk di atas hamparan. Namun, Abdul Muthaib datang
dan melihat kejadian tersebut.
“Biarkan anakku itu,” katanya, “Demi Allah,
sesungguhnya dia akan memiliki kedudukan yang agung.”
Kemudian, Abdul Muthalib duduk di atas
hamparan tersebut sambil memangku Muhammad. Dielus-elusnya punggung Muhammad
penuh sayang. Abdul Muthalib bergembira dengan apapun yang dilakukan cucunya
itu.
Lebih-lebih lagi, kecintaan kakek kepada
cucunya itu timbul ketika Aminah kemudian berniat membawa Muhammad ke Yastrib
untuk di perkenalkan kepada saudara-saudara ibunya dari keluarga Najjar.
Perjalanan ini juga bertujuan menengok makam Abdullah, ayah Muhammad. Sudah
lama Aminah memendam keinginan untuk menengok makam suaminya tercinta itu.
Kini, dia akan berangkat di temani putranya seorang.
Aminah Wafat
Dalam perjalanan itu, Aminah membawa Ummu
Aiman,budak perempuan peninggalan Abdullah.
Sesampainya di Yastrib mereka di
sambut oleh saudara-saudara Aminah. Kepada Muhammad diperlihatkan rumah tempat
ayahnya meninggal dulu serta tempat ia di kuburkan.
Itu adalah saat pertama
Muhammad benar-benar merasa dirinya sebagai anak yatim. Apalagi dia mendengar
ibunya bercerita panjang lebar tentang sang ayah tercinta yang setelah beberapa
waktu tinggal bersama-sama, kemudian meninggal dunia ditengah-tengah pamannya
dari pihak ibu.
Sesudah hijrah, pernah juga Rasulullah
menceritakan kepada sahabat-sahabatnya kisah perjalanan masa kecil beliau ke Yastrib yangsaat itu telah berubah nama menjadi Madinah.
Beliau amat terkenang
dengan perjalanan bersama bundanya itu, kisah perjalanan yang penuh cinta pada
Madinah, kisah yang penuh duka pada orang yang di tinggalkan keluarganya.
Sesudah cukup tinggal sebulan di Madinah,
mereka pun bersiap pulang. Mereka berjalan dengan menggunakan dua ekor unta
yang mereka bawa dari Mekah. Akan tetapi ditengah perjalanan, di sebuah tempat
bernama Abwa, bunda Aminah menderita sakit hingga kemudian meninggal di tempat
itu.
“Ibu, Ibu !!” Panggil Muhammad kepada ibunya
yang kini membujur kaku.
Dalam pelukan Ummu Aiman, dengan air mata
meleleh, Muhammad menyaksikan tubuh ibunya di kuburkan di tempat itu.
Begituah sayyidatii Aminah ibunda Rasulullah
wafat, dan saat itu Nabi Muhammad berusia 6 tahun.
Memo: Abwa adalah nama sebuah dusun yang
terletak diantara Madinah dengan Juhfa, jaraknya 23 mil (37 Km) dari Madiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar