MASA MUDA RASULULLAH SAW (Orang-orang Habasyah)
Orang-orang Habasyah
“Kak tungguuu!” seru Muhammad sambil berlari
menuruni bukit. Saat itu, usia Muhammad sudah lima tahun. Ia sedang berlari
mengejar saudara-saudaranya, yaitu anak-anak Halimah. Mereka sedang mengembala
kambing.
“Ayo Muhammad! Kejar kami kalau bisa!” ujar
Syaima, anak perempuan sulung Halimah sambil tertawa.
Anak-anak itu terus bermain. Diam-diam, ada
beberapa orang Nasrani dan Habasyah sedang memperhatikan mereka.
“Lihat, kak! Itu ibu datang!” seru Muhammad.
Anak-anak menoleh. Mereka terpekik senang
melihat Halimah datang menjemput. Namun wajah Halimah tampak khawatir. Dia
mencurigai beberapa bayangan yang sedang mengintai sambil berbisik-bisik di
kejahuan. Hatinya makin berdebar ketika orang-orang Habasyah itu datang
mendekat. Tanpa mempedulikan dirinya, mereka langsung mendekati Muhammad.
“Paman mau apa?” tanya Muhammad.
“Berbaliklah nak! Kami ingin melihat
punggungmu!” Perintah saah seorang.
Muhammad membalikkan badan, lalu orang-orang
Habasyah itu saling pandang dengan wajah terkejut. Tanpa berkata apa-apa lagi,
mereka berbalik ke tempat semula dan kembali berbisik-bisik.
“Kalian bermainlah lagi, ibu akan mencari tahu
apa yang mereka bicarakan!” kata Halimah kepada Muhammad dan
saudara-saudaranya.
Diam-diam Halimah mendekati tempat orang-orang
Habasyah itu berada dan terkejut mendena=gar apa yang mereka katakan, “Kita
harus merampas anak ini dan mambawanya kepada raja di negeri kita. Kita telah
mengetahui seluk-beluk tentang dia! Ada tanda di punggungnya yang meramalkan
anak ini kelak akan menjadi orang besar.”
Diam-diam Halimah menjauh, “Aku harus
melarikan Muhammad dari mereka sekarang juga!” Memo: Tanda-tanda Rasul Terakhir pada Inji. Orang-orang
Nasrani Habasyah itu tahu bahwa seorang rasul terakhir akan di bangkitkan dan
mereka di perintahkan mengikutinya seperti yang tertera di dalam Injil di
bagian Kitab Ulangan (18): 15-22, “Bahwa seorang nabi di antara kamu, dari
antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini, yaitu akan di bangkitkan oleh
tuhan Allah-mu bagi kamu, maka ia haruslah kamu dengar.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar