Jumat, 13 Februari 2015

Sholawat Burdah Terjemahan



Kutinggalkan sunnah Nabi yang sepanjang malam / Beribadah hingga kedua kakinya bengkak dan keram.

 

Nabi yang karena lapar mengikat pusarnya dengan batu / Dan dengan batu mengganjal Perutnya yang halus itu.

 

Kendati gunung emas menjulang menawarkan dirinya / la tolak permintaan itu dengan perasaan bangga.

 

 Butuh harta namun menolak, maka tambah kezuhudannya / Kendati butuh pada harta tidaklah merusak kesuciannya.

 

Bagaimana mungkin Nabi butuh pada dunia / Padahal tanpa dirinya dunia takkan pernah ada.

 

Nabi Muhammad-lah pemimpin dunia akhirat / Pemimpin jin dan manusia, bangsa Arab dan non Arab.

 

Nabilah pengatur kebaikan pencegah mungkar / Tak satu pun setegas ia dalam berkata ya atau tidak.

 

Dialah kekasih Allah yang syafa’atnya diharap / Dari tiap ketakutan dan bahaya yang datang menyergap.

 

Dia mengajak kepada agama Allah yang lurus / Mengikutinya berarti berpegang pada tali yang tak terputus.

 

Dia mengungguli para Nabi dalam budi dan rupa / Tak sanggup mereka menyamai ilmu dan kemuliaannya.

 

Para Nabi semua meminta dari dirinya / Seciduk lautan kemuliaannya dan setitik hujan ilmunya.

 

Para Rasul sama berdiri di puncak mereka / Mengharap setitik ilmu atau seonggok hikmahnya.

 

Dialah Rasul yang sempurna batin dan lahirnya / Terpilih sebagai kekasih Allah pencipta manusia.

 

Dalam kebaikanya, tak seorang pun menyaingi / Inti keindahannya takkan bisa terbagi-bagi.

 

Jauhkan baginya yang dikatakan Nasrani pada Nabinya / Tetapkan bagi Nabi Muhammad pujian apapun kau suka.

 

Nisbatkan kepadanya segala kemuliaan sekehendakmu / Dan pada martabatnya segala keagungan yang kau mau.

 

Karena keutamaannya sungguh tak terbatas / Hingga tak satupun mampu mengungkapkan dengan kata.

 

Jika mukjizatnya menyamai keagungan dirinya / Niscaya hiduplah tulang belulang dengan disebut namanya.

 

Tak pernah ia uji kita dengan yang tak diterima akal / Dari sangat cintanya, hingga tiada kita ragu dan bimbang.

 

Seluruh mahluk sulit memahami hakikat Nabi / Dari dekat atau jauh, tak satu pun yang mengerti.

 

Bagaikan matahari yang tampak kecil dari kejauhan / Padahal mata tak mampu melihatnya bila berdekatan.

 

Bagaimana seseorang dapat ketahui hakikat Sang Nabi / Padahal ia sudah puas bertemu dengannya dalam mimpi

 

Puncak Pengetahuan tentangnya ialah bahwa ia manusia / Dan ia adalah sebaik baik seluruh ciptaan Allah

 

Segala mukjizat para Rasul mulia sebelumnya / Hanyalah pancaran dari cahayanya kepada mereka

 

Dia matahari keutamaan dan para Nabi bintangnya / Bintang hanya pantulkan sinar mentari menerangi gulita

 

Alangkah mulia paras Nabi yang dihiasi pekerti / Yang memiliki keindahan dan bercirikan wajah berseri

 

Kemegahannya bak bunga, kemuliaannya bak purnama / Kedermawanannya bak lautan, kegairahannya bak sang waktu

 

la bagaikan dan memang tiada taranya dalam keagungan / Ketika berada di sekitar pembantunya dan di tengah pasukan

 

Bagai mutiara yang tersimpan dalam kerangnya / Dari kedua sumber, yaitu ucapan dan senyumannya

 

Tiada keharuman melebihi tanah yang mengubur jasadnya / Beruntung orang yang menghirup dan mencium tanahnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar